Rabu, 13 April 2011

Rintihan hati seorang perantau

Ya Rabb,tetaplah bersamaku di saat orang-orang sibuk dengan urusannya masing-masing
Ya Rabb, Tetaplah temani langkahku di saat aku sendirian melangkah di bumiMu ini
Ya Rabb,tetaplah setia mendengarkan rintihan hatiku di saat teman setia kini jauh dariku
Hanya Engkaulah yang akan tetap ada di sampingku selama aku hidup
Bahkan Engkau lebih mengenal diriku daripada aku sendiri
Entah apa yang akan ku katakan
Bila aku berhadapan denganMu Ya Rabb
Apakah mulutku mampu untuk menutupi semua kesalahanku di dunia ini
“TIDAK!!!”
Mulutku akan ditutup
Tangan, mata dan kulitlah yang akan memberi kesaksiannya
Sementara Engkau tahu segalanya
Dari yang paling terkecil sebesar zarrah sampai yang besar
Engkau tuliskan dalam kitabku
Dan Engkau Maha Teliti atas segala sesuatu
Apakah aku akan menerimanya dengan tangan kanan?
Alangkah bahagianya diriku bila itu yang terjadi
Tapi bagaimana bila aku menerimanya dengan tangan kiri?
Kuatkah aku menahan api neraka
Menerima azabMu yang sangat keras
Selamatkan aku Ya Alloh
Dari pedihnya api neraka
Jaga aku dari hal-hal yang bisa memasukkan ke dalamnya

Puisi itu aku tuliskan dalam catatanku, aku memang sendirian saat ini di bumiNya yang tetap asing bagiku meskipun 1.5 tahun sudah aku tinggal disini. Yah aku merantau keluar pulau yang sama sekali asing bagiku. Hanya orang yang bawa aku kesini dan 2 orang pekerja lainnya yang aku kenal. Dalam perjalanan aku selalu meniatkan semuanya karena Alloh SWT.

Ternyata memang benar ada batasan untuk seorang makhluk dalam kehidupan ini, bisa terpisahkan oleh jarak maupun waktu. Seperti aku, saat ini aku dipisahkan oleh jarak dengan orang-orang yang menyayangiku seperti orang tua, dengan sahabat yang biasa nya berkumpul saling memberi cerita, canda dan tawa. Sekarang sudah dibatasi oleh jarak, hanya sms atau telepon sekali-kali untuk melepas rasa rindu. Itu hanya berlangsung tidak lebih dari setengah jam. Senang rasanya apabila aku menerima sms atau telepon dari mereka, karena ternyata mereka masih ingat ma aku di terngah kesendirianku. Kadang juga merasa terasingkan di saat tak ada sarupun pesan atau telepon yang menghubungi, timbul rasa su’udzon di dalam hati “ mungkin mereka sudah melupakan aku”. Astagfirulloh…. Setelah tetsadar, ah mungkin mereka sibuk dengan urusannya masing-masing (mencoba untuk memberi semangat supaya tetap bisa tersenyum) mungkin mereka seperti aku yang kadang jadi canggung untuk menanyakan langsung pada temanku gimana keadaannya. Takut mengganggu mereka.

Tapi di balik itu semua, ada banyak hikmah yang aku dapatkan. Diantaranya aku jadi selalu menganggap Alloh ada di sampingku, saat pergi dan pulang kerja aku minta supaya selalu selamat di jalan, kalo lagi bengong jadi ngobrol sendiri di dalam hati, seolah ngajak ngobrol dengan Dia Yang Maha Mendengar. Saat aku bingung punya masalah , ingin mencurahkan isi hati tak mungkin aku menelpon sahabatku membicarakan semua masalahku yang membutuhkan banyak waktu, kadang aku minta pada Dia Yang Maha

Penyayang untuk membanagunkanku di tengah malam supaya ku leluasa menceritakan semua curahan isi hati yang memberatkanku. Waktu berjalan terus menerus dengan kegiatan yang tak ada bedanya, berangkat pagi dan sore pulang kadang sudah larut. Lega rasanya bila pas turun dari angkot dengan selamat, tak lupa ku katakan alhamdulillah sambil tersenyum lihat ke atas langit yang sudah mulai redup. Ku lihat Kekuasaan Alloh yang begitu besar apalagi pas ada banyak burung-burung terbang bebas.

Tak hanya itu yang aku dapatkan, disini akupun mendapatkan saudara-saudara yang baik banget. Aku mengenalnya sejak 1 tahun yang lalu, tidak hanya sekedar mengenal mereka tapi aku pun mulai mengenal islam lebih luas. Tiap akhir pekan sepulang dari kerja, aku berkumpul dengan mereka dan membahas tentang ilmu Alloh. Akupun mulai akrab dengan Al-quran yang kadang aku membaca hanya arabnya saja, sekarang terjemaahannya selalu ku baca. Dan mulai tahu sedikit-sedikit, Kata-katanya diulang supaya kita makin mengerti dan ingat. Banyak kisah umat yang durhaka, seperti kaum ‘ad dan samud. Azabnya pun sangat keras dari Alloh., sampai meringgis aku membacanya, bagaiman jika terjadi padaku, sanggupkah aku menerima azabNya,, Naudzubillah. Ada juga kepastian datangnya hari kiamat yang hanya Alloh yang tahu kapan terjadinya ,jadi gak perlu takut dengan issue akan datang hari kiamat yang awalnya tahun 2012 jadi tahun 2013, ada-ada aja. Lalu hisab yang akan membalas semua amal manusia walaupun sebesar biji zarrah dan Alloh Maha Teliti Perhitungannya.

Ya Rabb tetaplah lindungi aku selamanya, berkahi sisa hidupku. Semoga ku bisa merasakan indahnya surgaMu.

Amin Ya Robbal a’lamin…

0 komentar: